JAKARTA, iNewsPalu.id - Ini Nama Ke 9 pengusaha Indonesia yang memiliki saham di klub sepak bola dunia. Sepak bola memang menjadi olahraga yang sangat populer di dunia.
Bergeliat qdunia sepak bola yang tidak ada matinya, akhirnya membuka peluang bisnis yang menggiurkan untuk semua orang. Maka, tidak mengherankan jika sejumlah pengusaha dan orang kaya di Indonesia tak ingin ketinggalan untuk kesempatan tersebut.
Ada sebagian orang kaya di Indonesia yang pernah memiliki saham klub sepak bola di luar negeri. Salah satu yang paling terkenal adalah adalah Menteri BUMN Erick Thohir yang pernah memiliki saham klub sepak bola di Amerika, Italia, dan Inggris.
Ini ke- 9 pengusaha Indonesia yang punya saham di klub sepak bola dunia yang dirangkum iNews.id.
1. Anindya Bakrie
Belum lama ini, konglomerat Anindya Bakrie dan Erick Thohir mengakuisisi mayoritas saham klub Oxford United.
9 Famous Actors That Retired From Acting
Oxford United merupakan tim anggota divisi satu (League One) Liga Inggris. Kepastian akuisisi tersebut disampaikan dalam RUPS Oxford United yang berlangsung di Oxford City, Inggris, Selasa 27 September 2022 lalu.
Anindya Bakrie dan Erick Thohir saat ini memiliki 51 persen di klub yang dijuluki The U's tersebut. Ini adalah wujud nyata dari target yang telah direncanakan Anindya dan Erick masuk ke Oxford United sejak 2018.
2. Alvin Sariaatmadja
Klub promosi Serie A 2022/2023, US Lecce, beberapa waktu lalu mengumumkan konsorsium bentukan Boris Collardi, Pascal Picci, dan CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja, yang resmi mengakuisisi 10 persen saham klub.
Nama CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja, menjadi orang Indonesia yang ikut ambil bagian dalam akuisisi 10 persen saham klub pada Mei 2022 lalu. Investasi itu tidak terlepas dari suksesnya klub berjuluk I Salentini tersebut yang mampu promosi ke kasta tertinggi Liga Italia.
3. Erick Thohir
Sebelum membeli Oxford United bersama Anindya Bakrie, Erick Thohir pernah secara sensasional mengakuisisi saham mayoritas klub Serie A, Inter Milan, pada tahun 2013. Erick Thohir membeli 70 persen saham Inter Milan yang sebelumnya dimiliki oleh Massimo Moratti.
Mantan petinggi Persib Bandung itu disebut-sebut menggelontorkan dana sebesar 480 juta dolar AS (saat itu kurs masih Rp6,7 triliun) untuk membeli Inter Milan.
Namun, dominasi Erick Thohir tidak bertahan lama. Pada tahun 2016, ia melepas sahamnya ke Suning Group, perusahaan multinasional asal China sebesar 39 persen.
Sisanya, Erick Thohir menjual seluruh sahamnya di Inter Milan yang tersisa 31 persen kepada perusahaan asal Hong Kong, Lion Rock.
Namun sebelum membeli saham mayoritas Inter, Erick Thohir juga sempat mengakuisisi klub Major League Soccer (MLS) atau Liga Utama Amerika Serikat, DC United pada tahun 2012. Ia bersama temannya, Jason Levien, membeli saham DC United sebesar 78 persen.
4. Bakrie Group
Keluarga Bakrie memang salah satu pemilik kerajaan bisnis di Indonesia yang merambah berbagai jenis usaha. Tidak hanya di Indonesia, gerilya bisnis yang dilakukan Bakrie Grup juga sampai ke luar negeri.
Sebelum Anindya Bakrie membeli Oxford United, Bakrie Group pernah menjadi pemilik klub sepakbola Australia, Brisbane Roar.
Klub yang pernah menjadi juara liga Australia ini menjadi milik Bakrie Group melalui PT Pelita Jaya Cronous. Sebanyak 70% saham klub tersebut dibeli pada 2011 lalu. Setahun berselang, saham Roar dibeli 100% atau sepenuhnya oleh Bakrie Group.
5. Santini Group
Jaringan bisnis milik Keluarga Wanandi beberapa waktu lalu pernah dikabarkan membeli saham milik klub League One atau tingkat ketiga di Liga Inggris, Tranmere Rovers.
Pihak klub tidak menjelaskan besaran saham yang dimiliki oleh Santini Group. Namun, Santini Group dikabarkan menjadi salah satu pemilik saham minoritas Tranmere Rovers.
Santini Group merupakan jaringan bisnis yang bergerak di bidang otomotif, farmasi, pengembangan properti dan sumber daya alam. Pemilik grup saat ini adalah Sofyan Wanandi yang berdiri sejak 1994 dan diturunkan kepada ketiga anaknya Wandi, Lukito dan Paulus Wanandi.
6. Hartono Bersaudara
Pemilik Grup Djarum Hartono bersaudara, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono pernah melakukan manuver bisnis dengan membeli klub sepak bola asal Italia Serie C, Como 1907. Hartono bersaudara membeli klub tersebut melalui SENT Entertainment Ltd.
Dua orang yang masuk daftar tokoh terkaya di Indonesia itu diketahui melakukan negosiasi sejak April 2019. Suntikan dana dari konglomerat Indonesia itu tak lepas dari pencapaian apik Como yang tengah bangkit pada 2017 setelah dinyatakan bangkrut sejak 2004. Padahal, klub tersebut sebenarnya sempat merasakan Serie A pada musim 2002-2003.
7. Imam Arif
Siapa yang mengira, juara Premier League 2015-2016 Leicester City ternyata pernah dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia, Imam Arif. Pada tahun 2011, Imam Arif memiliki 20% saham klub.
Namun dominasi kepemilikan saham itu tidak berlangsung lama. Hanya setahun setelah itu, Imam Arif melepas seluruh saham kepada pengusaha asal Thailand, Vichai Srivaddhanaprabha yang juga sponsor utama Leicester.
8. Sihar Sitorus
Tokoh sepak bola nasional, Sihar Sitorus pernah memberikan pernyataan mengejutkan terkait keberhasilannya membeli klub Eropa pada Februari 2018 lalu. Saat itu, Sihar masih enggan menyebutkan spesifik nama klub yang dibelinya.
Baru pada 23 Juni 2018, Sihar Sitorus untuk pertama kalinya mengungkapkan nama klub yang dibelinya. Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI itu membeli klub liga Belgia, FC Verbroedering Dender yang pentas di kasta ketiga di Liga Belgia.
9. Yusuf Mansur
Ustaz kondang sekaligus kontroversial, Yusuf Mansur pernah memiliki 10 persen saham milik klub asal Polandia, Lechia Gdańsk.
Saham klub yang membesarkan Egy Maulana Vikri itu dibeli melalui perusahaan financial technology (fintech) milik Yusuf Mansur, Paytren.
9 Famous Actors That Retired From Acting
Yusuf Mansur disebut harus merogoh kocek sebesar 2,5 juta euro (Rp41 miliar) untuk memiliki saham minoritas di Gdansk pada 2018 silam.
Itulah 9 pengusaha Indonesia yang pernah punya saham klub sepak bola luar dunia.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 9 Pengusaha Indonesia yang Punya Saham di Klub Sepak Bola Dunia
Editor : Jemmy Hendrik