PALU, INewsPalu.id - TNI (Tentara Nasional Indonesia) Korem 132/Tadulako dan Kodim 1306 Palu, terus berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah untuk mencapai program Ketahanan Pangan Nasional ( KPN). Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah pengembangan peternakan kambing sebagai salah satu sumber protein hewani yang penting di masyarakat.
Pengembangan peternakan kambing ini dilakukan melalui kolaborasi TNI dan Kelompok warga peternakan Central Celebest di Kelurahaan Baiya, Kecamatan Taweli, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dalam kegiatan Gerakanan Nasional Ketahanan Pangan yang dihadiri oleh para kelompok peternak pejabat pemerintah, dan perwakilan TNI, dibahas berbagai strategi untuk meningkatkan produksi dan kualitas kambing dalam rangka mendukung ketahanan pangan di sektor peternakan.
"Sulawesi Tengah mempunyai pangsa pasar yang cukup tinggi, salah satunya sebagai penopang IKN nantinya, dan, banyaknya perusahaan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan daging kambing, sehingga salah satu yang di kembangkan adalah peternakan kambing selain sektor di sektor pertanian yang lain" terang Kolonel Czi Bambang Pranowo Kepala Staf Korem 132/Tadulako, di lokasi peternakan, Rabu, (011123).
TNI di Palu Kolaborasi Kembangkan Peternakan Kambing Dalam Upaya Wujudkan Program KPN. Foto : Ody
Langkah-langkah konkret yang diambil dalam program pengembangan peternakan kambing juga dengan mengelolah peras susu kambing dari ternak ternak kambing-kambing pilihan yang di kelolah warga di Kelurahan Baiya. Saat ini mulai di pasarkan ke Kota Palu. Susu kambing pun diperuntukan untuk mencukupi asupan nutrisi bagi anak stunting.
"Ini pemasarannya selain di Kelurahan Baiya juga ke Kota Palu. Dan, untuk sementara kita beri untuk anak anak stunting, kebutulan di sekitar sini ada puluhan anak stunting" ujar Akas, pengelolah peternakan kambing Central Celebest.
Gerakan Nasional Ketahanan Pangan ini pun bagian dari program dalam rangka HUT TNI Ke-78. Diharpkan kolaborasi dengan masyarakat bisa menjadi contoh yang efektif untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.
Editor : Jemmy Hendrik