JAKARTA, iNewsPalu.id - Masyarakat dihebohkan dengan tampilan nilai tukar rupiah yang mendadak menunjukkan angka Rp8.170 per dolar AS di laman Google pada Sabtu (1/2/2025). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai tukar rupiah yang tercatat di Bloomberg, yang pada waktu itu berada di kisaran Rp16.304 per dolar AS. Kejadian ini pun memicu berbagai spekulasi mengenai kondisi ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia (BI) langsung merespons dengan memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, pihak BI menyatakan bahwa nilai tukar yang tercatat di Google adalah akibat kesalahan teknis dan saat ini sedang dilakukan konfirmasi langsung dengan pihak Google untuk memperbaikinya. "Nilai tukar rupiah yang tercatat di Google itu salah. Kami pastikan ini adalah kesalahan sistem," terang Ramdan.
Meskipun terjadi kesalahan tampilan, Bank Indonesia mengonfirmasi bahwa di pasar valuta asing, rupiah memang mengalami pelemahan selama pekan ini. Pada perdagangan Jumat (31/1), rupiah tercatat melemah 0,30 persen dan berada di level Rp16.305 per dolar AS. Sementara itu, di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah ditutup di posisi Rp16.312 per dolar AS, menandakan pelemahan 0,69 persen dalam sepekan.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa meskipun rupiah mengalami tekanan, Bank Indonesia menilai bahwa situasi ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang terkendali. Dalam situasi ini, penguatan Dolar AS juga turut memberikan pengaruh terhadap mata uang negara berkembang.
Editor : Jemmy Hendrik