Jokowi Terbukti Memiliki Ijazah Asli, Bareskrim Umumkan Hasil Penyelidikan

JAKARTA, iNewsPalu.id - Bareskrim Polri telah resmi menghentikan penyelidikan terkait laporan yang diajukan oleh Eggi Sudjana dan sejumlah pihak lainnya mengenai dugaan ijazah palsu Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Penghentian penyelidikan ini diumumkan dalam sebuah rilis resmi yang diadakan di Bareskrim, Jakarta, pada Kamis, 22 Mei 2025.

Bukti Foto Ijazah dan Kegiatan Kuliah Jokowi

Baca Juga

Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Ngabalin Sebut Proyek Besar yang Belum Selesai

Dalam rilis tersebut, Bareskrim memamerkan sejumlah bukti yang menunjukkan keaslian ijazah Jokowi. Brigjen Djuhandhani Rahardjo, Dirtipidum Bareskrim, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memperoleh berbagai foto yang menunjukkan Jokowi selama masa kuliah, termasuk momen wisuda dan kegiatan lain seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta pendakian gunung.

> “Terakhir, ini foto beberapa kegiatan Joko Widodo saat kuliah. Ada yang saat di kuliah, ada saat KKN, ada saat mendaki gunung, saat wisuda. Kita banyak sekali mendapatkan dan ini semoga ini juga menjawab polemik yang terjadi di masyarakat,” ujar Djuhandhani.

Bukti Foto Ijazah dan Kegiatan Kuliah Jokowi. Foto : Okezone

Hasil Penyelidikan

Baca Juga

Pernyataan Mengejutkan Hasto: KPK Harus Periksa Keluarga Jokowi

Djuhandhani menegaskan bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh polisi telah melalui proses yang mendalam. Setelah melakukan gelar perkara, pihak kepolisian tidak menemukan bukti yang mendukung tuduhan adanya pelanggaran tindak pidana terkait ijazah Jokowi. 

> “Skripsi tersebut dialihkan atau dimediakan digitasi pada tahun 2016 dan diunggah pada tahun 2019 berdasarkan data digital pada aplikasi elektronik ETD UGM dan data log input admin perpustakaan Fakultas UGM,” tambahnya.

Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan yang terjadi di masyarakat terkait isu ijazah palsu ini. Bareskrim Polri mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak akurat dan selalu memverifikasi sumber informasi yang diterima.

Editor : Jemmy Hendrik