get app
inews
Aa Text
Read Next : Wali Kota Palu: Pelatihan Paskibraka Adalah Proses Pembentukan Karakter

Kupang Geger, 111 Siswa Sakit Usai Makan di Sekolah: Penyebab Masih Misteri

Selasa, 22 Juli 2025 | 19:54 WIB
header img
Kupang Geger, 111 Siswa Sakit Usai Makan di Sekolah: Penyebab Masih Misteri. Foto : Istimewa

Kupang, iNewsPalu.id — Program unggulan Pemerintah Pusat yang bertajuk Makan Bergizi Gratis (MBG) diwarnai insiden mengejutkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 111 siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang mendadak mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan yang disediakan oleh sekolah pada Selasa pagi (22/7/2025).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.30 WITA, sesaat sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Beberapa siswa mulai mengeluhkan rasa mual, sakit perut, muntah, hingga diare. Kondisi ini menyebar cepat hingga ratusan siswa akhirnya mengalami gejala serupa.

“Tadi sekitar jam setengah delapan, satu dua anak mengaku mual, saya arahkan ke UKS. Tapi lama-lama banyak yang mencret dan muntah. Saya langsung hubungi Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan agar ditindaklanjuti cepat,” ujar Kepala SMP Negeri 8 Kupang, Maria Roslin Lana.

Situasi sekolah pun berubah jadi kepanikan massal. Ambulans silih berganti datang untuk membawa siswa yang sakit ke beberapa rumah sakit terdekat, seperti RS Siloam, RSUD SK Lerik, dan RS Mamami. Para orang tua yang mendengar kabar itu langsung berdatangan untuk menjemput anak-anak mereka.

- Dinas Pendidikan: Masih Tunggu Hasil Lab BPOM

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumul Djami, membenarkan insiden tersebut sebagai kejadian luar biasa. Ia menegaskan bahwa penyebab pasti belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Memang ada 111 siswa yang diduga keracunan, tapi penyebab pastinya belum diketahui. Kita tunggu hasil uji lab makanan dari Balai POM. Itu penting agar tidak spekulatif,” jelasnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak langsung menyalahkan program Makan Bergizi Gratis sebelum ada bukti ilmiah.

“Jangan dulu salahkan program. Kita tunggu fakta ilmiah. Kalau sudah ada hasil lab, barulah kita tindak lanjuti lebih lanjut termasuk evaluasi menu dan penyedia makanan,” tambahnya.

Editor : Jemmy Hendrik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut