PALU, iNewsPalu.id - Puluhan warga Desa Tonusu Kecamatan Pamona Pusulemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah Yosafat Tabasi harus mengalami kerugian hingga Puluhan juta akibat tak bisa mengelola lahanya yang terendam air Danau Poso.
Yosafat Tabasi, mengaku dirinya harus telah merugi puluhan juta akibat lahan untuk menanam jagung terendam air Danau Poso yang naik akibat Bendungan PLTA Poso I PT Poso Energi.
Puluhan warga yang terdampak ini pun melaporkan ke pihak PT Poso Energi untuk melakukan ganti rugi, hingga pihaknya melakukan aksi Ke Kantor Gubernur, Kantor Dewan dan Kantor Bupati agar suaranya bisa didengar dan mendapatkan ganti rugi.
Aksi itu terbilang sia-sia dikarenakan pihak PT Poso Energi tak mengakui puluhan lahan jagung warga yang terdampak akibat bendungan PLTA Poso I yang di kerjakan sejak tahun 2019 Ahkir.
Yosafat yang tak tinggal diam dengan perlakuan PT Poso Energi, dirinya bersama puluhan Petani Jagung harus rela bekerja sebagai buruh harian untuk bisa menghidupkan anak dan istrinya.
Yosafat Tabasi dengan puluhan petani jagung dan Sawa pun masih terus berjuang untuk mendapatkan haknya akibat bendungan PLTA Poso I PT Poso Energi tersebut.
Editor : Jemmy Hendrik