PALU, iNewsPalu.id - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Kejuaraan Surfing Internasional WSL QS 5000 Nias Pro 2024 di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Kejuaraan ini dijadwalkan berlangsung pada 8-15 Juni 2024.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, menyampaikan dukungannya. "Kami sangat mendukung penyelenggaraan Kejuaraan Surfing Internasional di Nias ini. Kejuaraan ini akan membawa nama baik Indonesia ke kancah internasional," ujar Hermansyah Siregar.
Lebih lanjut, Hermansyah Siregar menyatakan bahwa Kanwil Kemenkumham Sulteng, yang juga merupakan Campaign Manager Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia, siap membantu panitia penyelenggara dalam mempromosikan kegiatan tersebut.
"Tentu saja, kami akan melakukan promosi sebaik-baiknya, mengajak masyarakat dan wisatawan mancanegara yang memiliki minat terhadap surfing untuk turut berpartisipasi dalam event yang telah keempat kalinya digelar di Nias ini," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, juga telah menunjukkan antusiasme dan dukungannya terhadap penyelenggaraan Kejuaraan Surfing Internasional di Nias.
Menurut Yasonna, kompetisi yang diselenggarakan oleh Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) tersebut diharapkan dapat menarik minat para peselancar dan penonton dari seluruh dunia.
Yasonna juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menyaksikan kejuaraan surfing, tetapi juga menikmati keunikan budaya Nias. Tradisi lompat batu dan Tari Perang Nias, kata Menkumham tersebut, juga akan ditampilkan untuk menghibur dan memperkenalkan warisan budaya yang kaya kepada para pengunjung.
"Jangan lupa saksikan juga keunikan budaya lompat batu dan tari perang yang merupakan warisan budaya dari suku Nias," ungkap Yasonna.
Pantai Sorake, dengan ombaknya yang legendaris, telah lama menjadi daya tarik bagi para peselancar profesional. Kejuaraan Surfing Internasional di Nias ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi wisata bahari di Indonesia.
Editor : Jemmy Hendrik