TOUNA, iNewsPalu.id – Dalam rangka mendukung kegiatan Satgas II Preemtif Ops Madago Raya, Kasatgas II Preemtif, AKBP Moh. Taufik, S.H., secara resmi membuka kegiatan penguatan moderasi beragama di Gedung Serbaguna Desa Borone, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-Una.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama serta mendukung upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dalam rangka pencegahan radikalisasi dan intoleransi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, seperti Camat Ampana Tete, Kasat Binmas Polres Touna, Kepala KUA Kecamatan Ampana Tete, Danramil Ampana Tete, Kapolsek Ampana Tete, serta Kepala Desa Borone. Kehadiran tokoh lintas agama juga memberikan dukungan untuk terciptanya perdamaian dan keharmonisan antar umat beragama di Kabupaten Touna.
Dalam sambutannya, Kasatgas II Preemtif AKBP Moh. Taufik menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari inovasi Satgas II Preemtif dalam memperkuat moderasi beragama di Sulawesi Tengah. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi potensi radikalisme dan intoleransi, serta membangun karakter masyarakat yang lebih toleran," ujarnya.
Desa Borone dipilih sebagai desa percontohan Kampung Moderasi Beragama mengingat kemajemukan masyarakat yang tinggi. "Perdamaian dalam kemajemukan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera. Desa Borone diharapkan menjadi contoh bagi desa lainnya dalam hal moderasi beragama," tambah AKBP Taufik.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berkompeten, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag, Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah, dan Drs. Syaiful Bahri Laborahima, M.Ap, Ketua FKUB Kabupaten Touna. Mereka menekankan pentingnya moderasi beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan sebagai pemersatu bangsa.
Prof. Dr. KH. Zainal Abidin menjelaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya sebuah konsep, tetapi sebuah tindakan nyata yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, Drs. Syaiful Bahri Laborahima menambahkan bahwa moderasi beragama dapat memperkuat persatuan bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang harmonis dan toleran, sekaligus menjadi langkah strategis dalam mencegah radikalisme di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Touna.
Editor : Jemmy Hendrik