get app
inews
Aa Read Next : Polda Sulteng Selamatkan 27 Ribu Jiwa, Usai Menangkap 15 Kg Sabu

Indonesia Lebih Baik Hadapi Gelombang Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5,

Selasa, 05 Juli 2022 | 12:52 WIB
header img
Presiden Jokowi pimpin Ratas PPKM, di Istana Merdeka, Jakarta,iNewsPalu (ist/Humas Setkab/Rahmat)

JAKARTA, iNewsPalu.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim, Indonesia lebih baik dalam menghadapi gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, dibandingkan sejumlah negara di kawasan Eropa, Amerika, dan negara Asia lainnya.

Hal tersebut diutarakan Menkes usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (04/07/2022).

Budi beralasan, hal ini disebabkan tingkat disiplin terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi yang lebih baik.

“Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5 ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga dalam melaksanakan vaksinasi,” ujar Budi, dalam keterangan pers, Senin (04/07/2022).

Budi mengungkapkan, kenaikan kasus di tanah air masih relatif rendah, meski subvarian BA.4 dan BA.5 mendominasi, atau mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang diuji genome sequencing.

“Berdasarkan pengamatan pada gelombang varian Delta dan Omicron, penurunan kasus akan terjadi saat dominasi varian mencapai hampir 100 persen. Sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik tapi pelandaian mulai terjadi, baik di Jakarta maupun di Indonesia,” ungkap dia.

Budi melanjutkan, jumlah kasus yang jauh lebih rendah dari puncak gelombang sebelumnya, dipicu oleh tingginya kadar antibodi masyarakat. Karena Sero survei terakhir pada bulan Maret menunjukkan antibodi kita masih tinggi.

“Jadi kalau Desember kita Sero survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi. Bulan Maret kemarin kita Sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000–4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” ujar dia.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali melakukan sero survei yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.

 

Editor : Jemmy Hendrik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut