PALU, iNewsPalu.id – Kantor wilayah Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sulawesi Tengah mulai masifkan penyaluran beras operasi pasar yang kini di sebut Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) antispasi adanya gejolak kenaikan harga beras.
Sejumlah pedagang mitra Perum Bulog Sulteng yang mendapat intervensi Stabilisasi Pangan dan Harga Pangan (SPHP) menyusul kenaikan harga beras berada di pasar Inpres Manonda dan pasar tradisional Masomba.
Sebanyak 8 ton beras medium disalurkan ke Rumah Pangan Kita (RPK) di pasar tersebut yang merupakan mitra Bulog.
“Ada informasi ada kenaikan harga, makanya kami masifkan penyaluran. hari inikita salurkan sebanyak dua ton di dua pasar pencatatan, dan akan kita lanjutkan tigakali dalam seminggu untuk SPHP” ujar Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Kanwil Sulteng Heriswan, saat penyaluran SPHP di Pasar Inpres Manonda, Senin (280823).
Beras kualitas medium tersebut bisa didapat warga dengan harga sesuai HET yakni Rp9.450 per kilogramnya di lapak RPK. Harga itu
Melimpahnya beras SPHP diharapkan memberikan rasa aman di tengah masyarakat terhadap ketersediaan pangan yang terjangkau.
Nantinya intervensi SPHP seperti itu akan dilakukan 3 kali dalam seminggu, terlebih pihak Bulog Sulteng memastikan masih memiliki 4 ribu ton beras di gudang dan akan terus bertambah.
Salah satu pengelola RPK, Amriani berharap penyaluran oleh Bulog dilakukan rutin secara berkala, sebab barang kebutuhan pokok utamanya beras selalu habis dalam waktu singkat lantaran harganya yang di bawah harga pasaran.
“Kalau beras memang selalu paling laris. Apalagi selain murah beras SPHP ini juga kualitasnya bagus,” ungkap Amriani.
Editor : Jemmy Hendrik