BANGGAI, iNewsPalu.id - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Dinas ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kab. Banggai melaksanakan Kegiatan Pelatihan Pengelasan Bersertifikat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin (25/06). Kegiatan dilaksanakan di Aula Lapas Kelas IIB Luwuk.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Luwuk, Efendi Wahyudi dan turut dihadiri Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan Banggai, Rinaldi Setiawan serta diikuti sebanyak 20 orang WBP.
Efendi menyebut, pelatihan pengelasan bersertifikat tersebuy dilakukan guna meningkatkan kapabilitas dari setiap WBP.
Ia juga menegaskan, bahwa hal tersebut adalah salah satu wujud keseriusan jajaran Pemasyarakatan Kemenkumham Sulteng yang dipimpin Hermansyah Siregar dalam menyiapkan seluruh WBP menjadi manusia yang mandiri ketika telah bebas nanti.
"Harapannya setelah kegiatan ini, warga binaan dapat memiliki keterampilan utamanya dalam hal pengelasan sehingga nantinya mudah mendapatkan pekerjaan dan tidak lagi mengulangi kejahatan serupa", ujarnya.
Senada, Rinaldi Setiawan juga menyambut baik atas gelaran kegiatan tersebut, ia memastikan pihaknya akan terus mendukung berbagai program kemandirian yang dicetuskan oleh Lapas Luwuk.
"Kami ingin masyarakat Kab. Banggai tanpa terkecuali memiliki akses untuk memperoleh keterampilan kerja agar tingkat pengangguran menjadi turun dan kesejahteraan meningkat,” ucapnya.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh instruktur Muhammad Ikram dan Riyanto dari Dinas Ketenagakerjaan Kab. Banggai. Para WBP terlihat antusias mengikuti setiap materi yang diberikan.
Sementara itu, Hermansyah Siregar Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng turut memberikan penjelasan, dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa pelatihan kemandirian ataupun kepribadian bagi WBP menjadi salah satu prioritas utama dari jalannya program pemasyarakatan.
Apalagi, ia menegaskan, bahwa setiap pelatihan tersebut pihaknya dengan menggandeng berbagai pihak berkompeten akan turut memberikan sertifikat bagi para WBP yang telah teruji.
Hal ini, menurutnya, menjadi langkah untuk mengurangi jumlah residivisme yang ditimbulkan dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang dimiliki para WBP.
“Kita menggandeng Pemerintah Daerah ya, jadi kita merencanakan juga, mereka semua akan berbuat apa ketika bebas nanti? bukannya malah menganggur atau merasa terkucilkan karena tidak adanya keahliannya. Jadi, kita upayakan agar mereka semua siap, punya rencana dimasa depan,” kata Hermansyah Siregar.
Ia pun kembali berharap agar para WBP tersebut dapat serius mengikuti setiap pembinaan yang diberikan. Kata Hermansyah, suksesnya pembinaan juga ditentukan kesadaran dari seluruh WBP.
"Para Warga Binaan ini harus kita topang, bimbing dan harus kita reintegrasikan ke masyarakat, setelah mereka selesai mendalami dan mempelajari mengenai pengelasan, jadikan pelatihan untuk mendapatkan keterampilan personal teman-teman Warga Binaan semua,” tutup Hermansyah Siregar.
Editor : Jemmy Hendrik