Viral di Media Sosial, Enam Anggota Polres HST Hanya Dihukum Sholat Lima Waktu

JAKARTA, iNewsPalu.id - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengumumkan bahwa enam anggota polisi dari Polres Hulu Sungai Tengah (HST) yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkoba telah diproses secara hukum. Pengumuman ini disampaikan setelah viralnya berita di media sosial yang menyebutkan bahwa oknum personel tersebut hanya dihukum untuk menjalani sholat lima waktu, yang memicu reaksi publik yang kuat.

Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi anggota yang melanggar hukum, terutama yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. "Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Setiap anggota yang terlibat dalam tindakan melanggar hukum, termasuk penyalahgunaan narkoba, akan ditindak tegas," ujar Irjen Rosyanto dalam konferensi pers yang digelar di markas Polda Kalsel.

Baca Juga

Aksi Cepat Polisi Selamatkan Pendaki dari Upaya Penyekapan di Bukit Viral

Kejadian ini bermula ketika sejumlah video dan foto yang menunjukkan enam anggota Polres HST beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat mereka sedang menjalani sholat sebagai bentuk hukuman. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai keseriusan penegakan hukum di kalangan aparat penegak hukum sendiri.

Irjen Rosyanto menjelaskan bahwa setelah menerima laporan dan bukti-bukti yang ada, Polda Kalsel segera melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Kami tidak akan membiarkan tindakan ini mencoreng nama baik kepolisian. Proses hukum akan dilakukan secara transparan dan akuntabel," tambahnya.

Sebagai langkah preventif, Polda Kalsel juga akan meningkatkan program pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh anggota untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan polisi. Irjen Rosyanto mengingatkan bahwa narkoba adalah musuh bersama yang harus diberantas, dan anggota kepolisian harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

Editor : Jemmy Hendrik