Usai dari KPK, Novel Baswedan Diberi Tugas Strategis di Satgassus Polri

Nama lengkap: Novel Baswedan
Tempat, tanggal lahir: Semarang, 22 Juni 1977
Pendidikan: Akademi Kepolisian (Akpol) 1998, SMA Negeri 2 Semarang
Istri: Rina Emilda
Anak: 5 orang
Karier: Polisi (1999–2014), Penyidik KPK (2007–2021), Wakil Kepala Satgassus Penerimaan Negara (2025–sekarang)
Karier dan Perjalanan Hidup
Novel memulai kariernya di Kepolisian Resor Bengkulu pada 1999 hingga 2004, bahkan sempat menjabat sebagai Kasat Reskrim. Ia kemudian bertugas di Bareskrim Mabes Polri sebelum resmi menjadi penyidik KPK pada tahun 2007.
Selama di KPK, Novel menangani berbagai kasus besar seperti:
Suap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin
Kasus Wisma Atlet SEA Games 2011
Skandal suap cek pelawat Deputi Gubernur Bank Indonesia
Kasus jual beli perkara Pilkada oleh Ketua MK Akil Mochtar
Ketekunan dan keberaniannya membuatnya menjadi simbol integritas di lembaga antirasuah tersebut.
Kasus Penyerangan
Nama Novel Baswedan juga tak lepas dari tragedi penyerangan menggunakan air keras pada 11 April 2017, yang mengakibatkan kebutaan permanen pada mata kirinya. Saat itu, Novel sedang menangani kasus besar terkait korupsi pengadaan e-KTP.
Kasus ini sempat menjadi perhatian nasional dan internasional. Walau dua pelaku berhasil ditangkap pada akhir 2019, dalang utama penyerangan belum terungkap hingga kini.
Kembali ke Polri: Peran Baru di Satgassus
Setelah tak lagi bertugas di KPK, Novel kembali ke Polri dan dipercaya menjabat sebagai Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara. Satuan tugas ini dibentuk Kapolri dengan fokus pada peningkatan pendapatan negara melalui pengawasan, penindakan korupsi, penghindaran pajak, dan potensi kerugian negara lainnya.
Penunjukan Novel dinilai sebagai langkah strategis mengingat rekam jejaknya yang kuat dalam penegakan hukum dan antikorupsi.
Editor : Jemmy Hendrik