Korban disebut baru meninggal dunia tak kurang dari satu jam setelah nekat gantung diri.
Kondisi Agus Widodo saat ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan, terdapat jeratan tali di lehernya hingga mulutnya yang sudah membiru.
"Waktu saya datang jenazah tergantung, belum terbentuk kaku mayat, masih lemas, artinya kematian belum sampai satu jam. Ada luka jeratan, bibir mulut kebiruan berarti kurang oksigen, terus ada tanda - tanda pasti kotoran sperma keluar, itu berarti dari pemeriksaan kami murni bunuh diri," ujar Adib Salahuddin menambahkan.
Korban diketahui sudah 2,5 tahun menghuni Lapas Kelas I A Malang.
Ilustrasi gantung diri, (Foto : Antara)
Selama dipenjara, kata dokter, korban tidak menunjukkan gejala depresi atau adanya permalasahan. Bahkan pemeriksaan kesehatan dan kondisi kejiwaan korban disebutkan sang dokter baik-baik saja.
"Selama ini catatan medis terkait korban ini baik-baik saja, kan setiap napi ada kartu periksa, masuk sudah kita buatkan kartu periksa, sehingga kesehatannya dipantau. GAk ada masalah dengan kesehatannya, sehat paling sakit umum gatal-gatal," kata dokter.
Pihak kepolisian dari Polsek Blimbing dan tim Inafis Polresta Malang Kota melakukan penyelidikan untuk identifikasi lebih lanjut.
"Dia bekerja setelah saya cek kebenarannya. Kemudian setelah di sana dokter yang meriksa memang ada ciri-ciri bunuh diri, itu dokter medis. Perlu kepastian makanya kami koordinasi dengan polsek Blimbing, maka tim Inafis dan Polsek Blimbing itu melakukan ke TKP ditemukan di TKP kondisinya benar bunuh diri," tuturnya.
Saat ini, jenazah Agus Widodo langsung dibawa ke Ruang Forensik Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Pihak keluarga juga telah dihubungi dan berada di Polsek Blimbing Kota Malang.
Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " Napi Kasus Pembunuhan Tewas Gantung Diri di Lapas Lowokwaru Malang "
Editor : Hikmatul Uyun