AAC Cup Tertunda di Kabupaten Sigi, Tak Terima Izin

PALU, iNewsPalu.id - Turnamen Ahmad Ali Cup (AAC) 2024 kini harus tertunda diakibatkan berbagai Kecamatan di Kabupaten Sigi tidak mengeluarkan izin sehingga Panitia AAC Cup 2024 melakukan konferensi pers di Sekretariat ACC, (07/06/24).

Ketua Panitia Abdul Rahman (Umang) mengaku dalam pelaksanaan AAC Cup 2024 di Sulteng sudah berjalan lancar dan terlaksana dengan baik namun satu Kabupaten masih harus tertunda usai seluruh Kecamatan di Kabupaten tidak memberikan izin.

Baca Juga

Armada Band Guncang Kabupaten Sigi, Anwar-Reny Gubernur

Dugaan sementara tidak keluarnya izin ini berdasarkan surat edaran Bupati Sigi Nomor : 800.1/918.88/ BKPSDMD Tentang Netralitas ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sigi, sehingga seluruh Kecamatan di Kabupaten Sigi tidak mengeluarkan izin tersebut.

Padahal, panitia sendiri telah mengagendakan kick off tanggal 19 Mei 2024 lalu, secara serentak di empat zona yang dimaksud.

kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Dolo yang menaungi wilayah Zona I (Lapangan Desa Sidondo 1) dan Zona II (Lapangan Desa Kabobona). Kemudian Kecamatan Tanambulava yang menaungi Zona III (Lapangan Desa Sibalaya Utara), dan Zona IV (Lapangan Desa Tompi Bugis).

Baca Juga

Ratusan Liter Miras Tradisional di Sita Polsek Palolo

Rahmat selaku kuasa hukum AAC Cup 2024 saat ini masih mempelajari surat edaran yang di keluarkan Bupati Sigi dan Seluruh Camat, jika ada pelanggan atau pidana akan dilakukan secara hukum yang ditentukan.

Dimana diketahui turnamen di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah sudah berjalan lancar dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan sehingga Kejuaraan AAC Cup 2024 ini berjalan.

Dirinya berharap di Zona Kabupaten Sigi segera dimulai sehingga para club' Bola di Kabupaten Sigi bisa berkompetisi di bersama kabupaten lainnya.

Baca Juga

OPS Tinombala 2024, Keselamatan Berlalu Lintas Terwujudnya Indonesia Maju

Panitia tidak ada nuansa politik dalam turnamen tersebut, pihaknya pun melibatkan orang-orang profesional dalam kepanitiaan, bahkan ada di antaranya yang berstatus PNS.

“Kami tegaskan, ini tidak ada kaitannya dengan politik. Ini hanya bertujuan untuk mencetak atlet sepakbola yang nantinya bisa membanggakan daerah ini,” tandasnya.

Editor : Jemmy Hendrik