get app
inews
Aa Text
Read Next : Anwar Hafid Luncurkan Program Unggulan untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

Polda Sulteng Libatkan FKUB Kenalkan Moderasi Beragama ke Imam Masjid di Poso

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:08 WIB
header img
Polda Sulteng Libatkan FKUB Kenalkan Moderasi Beragama ke Imam Masjid di Poso. Foto : Polda Sulteng

PALu, iNewsPalu.id – Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng untuk mengenalkan moderasi beragama kepada para imam masjid dan pegawai syara di wilayah Kabupaten Poso. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan dan kedamaian di daerah tersebut.

Ketua FKUB Sulteng, Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, bahasa, agama, dan kepercayaan. Ia menuturkan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah sendiri memiliki penduduk yang heterogen dari segi etnis dan ras, dengan 19 kelompok etnis atau suku yang tersebar di berbagai daerah, serta lima agama besar dunia.

Menurut Profesor Zainal, keragaman tersebut harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan konflik dalam kehidupan sosial. Ia menegaskan bahwa kerukunan tidak tercipta dengan menghilangkan perbedaan, karena hal itu adalah kemustahilan.

"Kerukunan justru terwujud melalui pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan, sehingga tidak melahirkan sikap merasa benar sendiri," jelasnya.

Moderasi beragama hadir sebagai solusi pendekatan untuk pembinaan umat beragama, dengan tujuan membangun pemikiran dan sikap moderat. Melalui pendekatan ini, umat beragama diberikan pembinaan dan peningkatan wawasan untuk menerima perbedaan, mengedepankan persamaan, saling percaya dan memahami, serta memiliki kesadaran global.

"Lima sikap tersebut perlu dimiliki oleh semua umat beragama, dan diiringi dengan empat indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi, penerimaan terhadap tradisi lokal, serta kesadaran global," ujar Profesor Zainal.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa moderasi beragama bukanlah moderasi agama, melainkan cara beragama yang moderat dan tidak ekstrem. "Moderasi beragama adalah cara beragama yang damai, toleran, dan menghargai perbedaan," ungkapnya.

Polda Sulteng melalui Satuan Tugas Preemtif Ops Madago Raya 20224 Tahap II melibatkan Profesor Zainal Abidin untuk meningkatkan kemampuan imam masjid dan pegawai syara dalam mendukung kegiatan Satgas Madago Raya Tahap II di Kabupaten Poso terkait pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme. 

Dalam kegiatan tersebut, Profesor Zainal Abidin menyampaikan materi tentang moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Editor : Jemmy Hendrik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut