PALU, iNewsPalu.id —Beberapa tahun terakhir, puluhan pengusaha lokal di Sulawesi Tengah (Sulteng) merasa terpinggirkan dalam proyek-proyek besar nasional. Mereka mengeluhkan bahwa hampir semua paket proyek, terutama setelah bencana 28 September 2018, dikuasai oleh pengusaha luar, sementara mereka hanya dilibatkan sebagai subkontraktor, dan sering kali terlambat dalam pembayaran.
Pasangan calon Gubernur Sulteng nomor urut 2, Dr. Anwar Hafid, M.Si dan dr. Reny A. Madjido, M.Kes, mengungkapkan komitmennya untuk memberdayakan pengusaha lokal. Anwar Hafid, mantan bupati Morowali, menegaskan bahwa mereka akan merekomendasikan kepada Kementerian terkait agar pengusaha lokal menjadi prioritas dalam proyek infrastruktur.
"Kami akan memastikan ada kemitraan yang saling menguntungkan, dan kontrak yang jelas untuk pengusaha lokal," ujar Anwar. Ia menambahkan, jika proyek dimenangkan oleh BUMN, pemerintah daerah harus berperan aktif dalam melibatkan pengusaha lokal.
Hj. Salma Rahman, salah satu pengusaha lokal, mengapresiasi komitmen Anwar-Reny. "Kualitas pekerjaan kami tidak kalah dengan pengusaha luar, dan kami tahu kondisi medan proyek," katanya.
Senada, Hardi Yambas, Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulteng, mendukung program pemberdayaan pengusaha lokal dari paslon Anwar-Reny. "Kami berharap pengusaha lokal diberikan peran yang lebih besar dalam proyek-proyek mendatang," ungkapnya.
Dengan dukungan yang semakin menguat, pasangan Anwar Hafid dan Reny Madjido bertekad untuk menjadikan pengusaha lokal sebagai garda terdepan dalam pembangunan Sulteng.
Editor : Jemmy Hendrik