Mediasi Efektif: Keluarga Wakai Temukan Jalan Damai Setelah 40 Tahun
TOJO UNAUNA, iNewsPalu.id — Dalam langkah yang menginspirasi, Pos Bantuan Hukum (Posbankum) Desa Wakai berhasil menyelesaikan sengketa tanah yang telah berlangsung selama 40 tahun antara dua keluarga. Mediasi yang berlangsung pada 11 November 2025 ini menunjukkan bahwa pendekatan dialogis dan kearifan lokal dapat menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan konflik.
Sengketa ini melibatkan keluarga A. dan K., yang masing-masing memiliki klaim atas tanah yang sama. Keluarga K. telah menempati tanah tersebut sejak tahun 1984, sementara keluarga A. memiliki sertifikat prona yang diterbitkan pada tahun 1985. Meskipun masalah ini pernah dicoba diselesaikan secara adat pada tahun 1990-an, kesepakatan yang dihasilkan tidak dapat mengakhiri perselisihan yang berkepanjangan.
Proses mediasi resmi dimulai pada 10 November 2025, di mana kedua pihak diundang untuk berdiskusi. Pemerintah desa berkomitmen untuk mengedepankan pendekatan kekeluargaan. Keluarga A. mengajukan permintaan kompensasi sebesar Rp20 juta, namun keluarga K. hanya mampu menawarkan Rp10 juta. Ketidakcocokan ini menyebabkan mediasi ditunda.
Namun, upaya persuasif yang dilakukan oleh pemerintah desa dan para paralegal pada malam harinya membuahkan hasil. Keluarga A. akhirnya sepakat untuk menerima tawaran Rp10 juta. Pada mediasi lanjutan, kedua pihak menandatangani kesepakatan damai yang mencakup pembayaran kompensasi dan penyerahan sertifikat prona.
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, memberikan apresiasi atas keberhasilan ini, menekankan pentingnya layanan hukum yang dekat dengan masyarakat. “Penyelesaian ini adalah contoh nyata bahwa layanan hukum yang efektif dapat mengubah konflik menjadi harmoni,” ujarnya.
Keberhasilan mediasi ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih percaya bahwa setiap persoalan dapat diselesaikan dengan musyawarah. Kanwil Kemenkum Sulteng berkomitmen untuk terus memperluas dampak Posbankum di seluruh pelosok daerah, menjadikan setiap desa di Sulawesi Tengah sebagai tempat yang aman dan adil bagi warganya.
Editor : Jemmy Hendrik