KPID Bukan Hanya Laki-Laki: Eva Bande Kampanyekan Keterwakilan Perempuan

PALU, iNewsPalu.id - Proses seleksi calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tengah periode 2025-2028 tengah berlangsung. Di tengah proses tersebut, aktivis HAM dan perempuan, Eva Bande, menyuarakan pentingnya kehadiran perempuan dalam lembaga penyiaran ini.

Menurut Eva, KPID sebagai lembaga yang berperan besar dalam mengatur isi siaran harus lebih sensitif terhadap isu-isu perempuan dan pendidikan. Oleh karena itu, kehadiran perempuan dalam tubuh komisioner dianggap penting dan strategis.

Baca Juga

Pendaftaran Calon Anggota KPID Sulawesi Tengah Dimulai!

“Siaran yang sehat dan mendidik harus menjadi prioritas, terutama bagi perempuan dan generasi muda seperti pelajar dan mahasiswi. Keterwakilan perempuan sangat dibutuhkan agar suara mereka terakomodasi dalam kebijakan penyiaran,” ujar Eva Bande.

Dalam pandangannya, perempuan tidak cukup hanya menjadi objek siaran, tetapi harus terlibat langsung sebagai pembuat kebijakan dan pengawas isi siaran. Eva menyatakan bahwa pengalaman di dunia jurnalistik, khususnya televisi, menjadi nilai tambah yang sangat penting.

“Banyak perempuan hebat di Sulawesi Tengah, tapi saya menilai akan lebih tepat jika dukungan diberikan kepada mereka yang memiliki latar belakang di dunia siaran. Apalagi jika pernah menjadi jurnalis televisi,” kata Eva.

Baca Juga

Sosialisasi Literasi Penyiaran: Mempersiapkan Siswa Hadapi Era Digital

Eva menyebut salah satu sosok yang layak didukung adalah Mita Meinansi, seorang jurnalis televisi yang dianggap paham betul terhadap dinamika isi siaran. Ia menyebut Mita sebagai figur yang kredibel untuk duduk di posisi strategis KPID Sulteng.

“Kawan Mita Meinansi adalah figur yang memiliki pengalaman dan integritas, dan saya pikir sangat layak mengemban amanah ini,” ungkap Eva.

Sebagai Ketua Satgas Penyelesaian Konflik Agraria Sulteng sekaligus penerima Yap Thiam Hien Award 2018, Eva Bande berharap keterlibatan perempuan dalam KPID juga menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk lebih berani tampil dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

“Perempuan Sulawesi Tengah harus ikut ambil bagian dalam setiap proses pembangunan. Keterlibatan di lembaga publik seperti KPID adalah langkah penting ke arah sana,” tutupnya.

Editor : Jemmy Hendrik