Rakor Sulteng Soroti Peran Puskesmas dan Desa dalam Akurasi Data Balita

PALU, iNewsPalu.id — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan prevalensi stunting turun hingga 18 persen pada tahun 2029, sesuai dengan arah kebijakan nasional melalui Strategi Nasional Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (Stranas P3S) 2025–2029.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi TKPKD dan Tim Percepatan Pencegahan Stunting, yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, bersama para kepala daerah dan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, mengungkapkan bahwa meskipun terdapat penurunan stunting sebesar 1,1 persen dari tahun sebelumnya, tantangan masih besar, terutama di wilayah pedesaan dan pesisir.
“Program prioritas ‘9 Berani’ menjadi kerangka kerja utama pemerintah provinsi, seperti Berani Sehat, Berani Cerdas, dan Berani Sejahtera,” katanya.
Sebagai bagian dari penguatan akar permasalahan, rakor ini juga menyambut penandatanganan status kemandirian desa yang diharapkan dapat mendorong percepatan pengentasan kemiskinan berbasis potensi lokal dan partisipasi masyarakat desa.
Wagub Reny juga menyoroti pentingnya kualitas data dari puskesmas hingga desa, termasuk akurasi sasaran balita dan penguatan tenaga pendamping gizi, untuk memastikan intervensi berjalan efektif.
Editor : Jemmy Hendrik