PALU, iNewsPalu.id - Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah mengungkapkan kekhawatiran terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024. Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat yang melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tengah dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sulteng.
Wakil Ketua I DPRD Sulawesi Tengah, Aristan, menyampaikan bahwa lebih dari 600 ribu warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) diperkirakan tidak akan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024. Dari total 2.255.639 pemilih yang terdaftar, hal ini menunjukkan adanya penurunan signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Aristan menyebutkan bahwa salah satu penyebabnya adalah Peraturan KPU Nomor 17 yang keluar hanya satu bulan sebelum pemilu, sementara surat dinas terkait baru diterima pada malam hari menjelang pemilu, yang menyulitkan upaya sosialisasi kepada masyarakat.
Sementara itu, Ketua KPU Sulawesi Tengah, mengatakan bahwa data terkait partisipasi pemilih yang beredar saat ini hanya merupakan asumsi dari pihak luar. KPU Sulteng, kata dia, masih melakukan perhitungan berdasarkan DPT, Daftar Pemilih Tambahan (DPTB), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), dan hasil resmi akan diumumkan setelah proses perhitungan selesai.
Menanggapi situasi ini, anggota DPRD Sulawesi Tengah, Mahfud Masuara, menegaskan bahwa pihaknya akan segera menyusun rekomendasi guna meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satu langkah yang direncanakan adalah mengundang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mendalami masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat.
Editor : Jemmy Hendrik
