Apa Itu Beras SPHP ? Program Pemerintah Untuk Stabilisasi Harga

Ody
Pimpinan Wilayah Bulog Sulteng, Heriswan. Foto Odi

PALU - Indonesia, sebagai negara agraris dengan populasi yang besar, menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Salah satu lembaga yang memainkan peran strategis dalam mencapai tujuan ini adalah Badan Urusan Logistik (Bulog).

Bulog bertugas sebagai lembaga penyimpanan pangan strategis di Indonesia. Mereka membeli, menyimpan, dan menjaga cadangan pangan, terutama beras, gula, dan jagung. Cadangan ini menjadi krusial ketika terjadi situasi darurat seperti bencana alam atau gangguan pasokan global.

Salah satu peran utama Bulog adalah menjaga harga pangan agar tetap dalam kisaran yang terjangkau bagi masyarakat. Ketika harga pangan naik tajam, Bulog dapat memasukkan stok cadangan mereka ke pasar untuk meredakan tekanan harga. Sebaliknya, jika harga terlalu rendah, mereka dapat membeli pangan dari petani untuk membantu menjaga pendapatan mereka.

Di Sulawesi Tengah atau di Kota Palu khususnya, saat ini kenaikan harga beras mulai terjadi di sejumlah pasar. Menghadapi gejolak kenaikan harga itu, Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sulteng mulai melakukan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau beras SPHP secara rutin.

“Bulog terus salurkan beras SPHP dengan kemasan 5 Kg. Penyaluran 3 kali setiap minggunya di seluruh pasar-pasar, dengan jumlah 10 ton setiap pasar yang diterima oleh sejumlah mitra Bulog” ungkap Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Sulteng Heriswan melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Apa itu beras SPHP ?

SPHP adalah Stabilisasi Pasokan dan Harga. Salah satu upaya pemerintah dalam menekan kenaikan harga beras sejak beberapa pekan lalu dengan melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan beras yang dilakukan Bulog dan Badan Pangan Nasional untuk memenuhi ketersedian beras murah bagi masyarakat.

Beras SPHP dengan jenis beras medium di kemas dalam jumlah 5 kilogram/karungnya. Di kemas dalam 5 kilogram untuk menghindari kecurangan pedagang menukar kemasan merek Bulog dengan kemasan merek lainnya.

“Kalau kulitas beras kita (Bulog) medium tapi punya kulitas baik, berasnya putih bersih, bisa di cek di pasar yang kemasannya warna kuning dan hijau” ujar Heriswan.

Pimpinan Wilayah Bulog Sulteng, Heriswan mengungkapkan secara kualitas beras jenis itu bahkan menyamai kualitas beras premium asal Thailand. Sedangkan harganya, hanya Rp10.900 per kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Secara berkala Bulog Sulteng sepanjang tahun 2023 kata Heriswan telah menyalurkan beras SPHP. Distribusipun ditingkatkan sejak akhir Agustus seiring kenaikan harga beras akibat panan yang tidak merata di Sulteng.

Editor : Jemmy Hendrik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network