DONGGALA, iNewsPalu.id - Dalam rangka melestarikan dan menjaga salah satu hewan endemik yang memiliki peran penting dalam ekosistem laut, Yayasan Bone Bula melepaskan ratusan anak penyu atau tukik jenis Eretmochelys imbricate ke habitatnya, tepatnya di laut Donggala Desa Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala,
Sebanyak 112 ekor tukik yang berusia dua minggu, dengan menyelamatkan satu indukan Penyu, masyarakat Donggala yang membawa anak-anaknya juga ikut serta dalam pelepasan liaran tukik tersebut.
Direktur Yayasan Bone Bula, Andi Anwar menyampaikan bahwa sebagian telur-telur didapatkan dari masyarakat, namun telur penyu tersebut harus ditukar dengan uang Rp1.200-1.600 per telur. "Karena perburuan terhadap telur penyu sangat meningkat dari tahun ke tahun, sehingga kami terus berupaya untuk memperbanyak jumlah telur yang bisa menetas agar bisa dilepas liarkan ke laut," katanya.
Saat ini pihaknya masih menggunakan konsep itu, dikarenakan agak susah apabila meminta kesadaran masyarakat untuk berkontribusi dalam konservasi penyu di Banawa Selatan.
"Ini telur dengan satu indukan yaitu penyu sisik dengan jumlah telur sebanyak 120 butir, dan yang menetas sebanyak 112. Tingkat keberhasilan penetasan cukup tinggi, namun sayangnya ini dari satu indukan, karena dari Januari-Juni adalah musim Penyu bertelur," kata Andi.
Telur mulai dikumpulkan sejak 64 hari yang lalu, dan mulai menetas tepat terhitung dua minggu umur tukik, karena melihat kondisi tukik yang sudah bisa dilepas liarkan, sehingga diputuskan untuk segera mungkin dikembalikan ke laut.
"Sampai sekarang selama kami didirikan sudah 400 ekor lebih tukik dilepaskan di laut Banawa Selatan ini. Di tempat ini biasanya ditemukan tiga spesies penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau, dan penyu belimbing," tutup Andi.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait