PALU, iNewsPalu.id – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Karding, kembali ke kampung halaman di Sulawesi Tengah membawa misi besar: memperkuat perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran lewat jalur resmi.
Dalam deklarasi bersama dengan Gubernur Sulteng Anwar Hafid, Selasa (10/6/2025), Karding menegaskan bahwa kementerian barunya lahir dari kepedulian Presiden Prabowo terhadap nasib pekerja migran Indonesia.
“Ini soal harga diri bangsa. Kalau kementerian ini gagal, semua kepala daerah ikut malu. Mari kita bergerak bersama,” ujarnya penuh semangat.
Menteri Karding menyoroti bahwa mayoritas korban kekerasan di luar negeri adalah pekerja non-prosedural. Ia meminta kepala desa aktif dalam edukasi warga, agar tidak mudah tergiur iming-iming calo.
Menurutnya, pekerja yang memiliki keterampilan dan diberangkatkan secara legal tidak hanya aman, tapi juga menjadi penyumbang devisa besar bagi negara, mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahun.
Ia juga mengungkap adanya 1,7 juta job order dari luar negeri tiap pekan, namun Indonesia baru mampu mengisi sekitar 297 ribu per tahun.
“Ini peluang besar bagi anak muda Sulteng,” tegasnya, sembari menyebut target pengiriman 5.000 tenaga kerja tahun ini dari daerah tersebut.
Acara deklarasi ditutup dengan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berperan dalam pencegahan TPPO, termasuk Gubernur Sulteng dan Kapolda. Momentum ini menjadi babak baru perlindungan pekerja migran berbasis daerah di Indonesia.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait