PALU, iNewsPalu.id – Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang menjadi panggung penting bagi penguatan komitmen pembangunan berbasis tata ruang.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan bahwa pembangunan di Sulawesi tidak boleh mengabaikan aspek tata ruang.
“Forum ini harus melahirkan komitmen bersama untuk menjadikan tata ruang sebagai acuan utama pembangunan, bukan dikalahkan oleh investasi semata,” ujarnya.
Agus Harimurti Yudhoyono, yang hadir sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menegaskan bahwa tata ruang harus menjadi fondasi dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan.
“Kita tidak ingin pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi meninggalkan rakyat di bawah. Kita butuh pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan,” tegas AHY.
AHY menekankan pentingnya percepatan penyusunan RDTR di Sulawesi yang masih minim. Dari total 451 RDTR yang dibutuhkan, baru sekitar 90 yang tersedia. Ia mengungkapkan bahwa dengan telah lengkapnya peta skala besar 1:5000, tidak ada alasan lagi untuk menunda legalisasi RDTR.
Dalam forum tersebut, AHY juga menyatakan dukungan terhadap program ILASP (Integrated Land Administration and Spatial Planning) yang bekerja sama dengan Bank Dunia sebagai motor utama percepatan perencanaan tata ruang.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait
