Desakan Revisi DBH Menguat: Akademisi, Politisi, dan Tokoh Sulteng Satu Suara

Jemmy
Desakan Revisi DBH Menguat: Akademisi, Politisi, dan Tokoh Sulteng Satu Suara. Foto : Jemmy

> “Ini sesuatu yang sangat aneh. Bagaimana mungkin daerah yang menyumbang Rp570 triliun ke kas negara hanya menerima Rp200 miliar?,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulteng Dr. Anwar Hafid, M.Si dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, mengungkapkan keresahannya atas minimnya alokasi DBH. Ia mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut kontribusi Sulteng dari sektor pertambangan mencapai Rp570 triliun.

Pernyataan Gubernur Anwar Hafid itu mendapat dukungan luas dari kalangan akademisi dan politisi. Prof. Dr. Slamet Riyadi Cante, M.Si, akademisi kebijakan publik dari Universitas Tadulako, menyebut keluhan Gubernur Anwar sangat beralasan.

> “Kebijakan DBH saat ini tidak adil. Dari Rp570 triliun, hanya Rp200 miliar kembali ke Sulteng. Komisi II DPR RI perlu mendorong pemerintah pusat untuk merealisasikan usulan Gubernur,” tulis Prof Slamet lewat WhatsApp.

Ia juga menambahkan bahwa kerusakan lingkungan akibat tambang, termasuk banjir dan degradasi ekosistem, tidak sebanding dengan kompensasi yang diterima daerah.

 

Editor : Jemmy Hendrik

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network