Luwuk, iNewsPalu.id - Menggaungkan program unggulan Inspektur Jenderal (Irjen) Aktif Dengarkan Aspirasi (ADA), Irjen Kemenkumham RI Ir. Razilu bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sulawesi Tengah Hermansyah Siregar serap aspirasi jajarannya di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Luwuk.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir juga Inspektur Wilayah VI, Sri Yuliani, Auditor Madya, Ari Wibowo serta para Kepala Divisi dan seluruh Kepala Satuan Kerja baik pemasyarakatan dan keimigrasian se-Sulteng, rombongan disambut langsung oleh seluruh jajaran Mansur selaku Kepala Bapas Luwuk beserta jajarannya.
“Sangat senang dapat menerima kunjungan oleh Bapak Irjen dan Bapak Kakanwil,” sambut Mansur.
Setelah sebelumnya di Lapas Luwuk dan Kanim Banggai, Irjen Razilu menyebut bahwa program ADA yang ia gaungkaun di tahun 2024 merupakan program unggulan yang tujuannya adalah menyerap aspirasi dari jajarannya guna membenahi dan meningkatkan kinerja pelayanan.
Kali kedua ke Bapas Luwuk, ia juga berterima kasih atas sambutan hangat oleh seluruh jajaran, ia berharap agar melalui momentum Irjen ADA dapat memberi solusi yang solutif dalam membenahi permasalahan penunaian tugas di lapangan.
“Jangan malu dan takut bertanya, forum ini adalah untuk meningkatkan kinerja kita bersama, untuk kemajuan Kementerian ini,” jelas Razilu.
Dalam kesempatan tersebut, Razilu pun mendengarkan berbagai aspirasi dari para pembimbing kemasyarakatan (PK) salah satunya adalah harapan agar tersedianya alokasi dana untuk pos bapas.
Razilu menuturkan bahwa hal tersebut seharusnya menjadi kebijakan nasional karena tidak hanya persoalan disatu tempat saja. Namun, dirinya memberikan asumsi yang dapat diambil dengan melakukan koordinasi bersama Bupati setempat.
“Seluruh klien adalah warga setempat, maka lakukanlah koordinasi dengan bupati setempat untuk disediakan rumah singgah”, ucap Razilu.
Selain itu, Razilu juga akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Bapak Junaedi, Ketua Umum Ikatan Pembimbing Kemasyarakatan Indonesia (IPKEMINDO) untuk mendiskusikan lebih lanjut bersama Inspektur Wilayah.
Sebagaimana diketahi bahwa saat ini para PK harus mengeluarkan pembiayaan pribadi saat melaksanakan tugas pada Pos Bapas untuk rumah singgah diwilayah kerja yang tercakup jauh.
“Hal ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama, karena PK sama pentingnya seperti petugas P2U”, pungkas Razilu.
Berjalan dengan atraktif, Kakanwil Hermansyah pun menuturkan bawah semua permasalahan yang terjadi dilapangan dan dihadapi oleh satuan kerja dapat diselesaikan dengan melakukan diskusi serta komunikasi yang baik.
“Pastinya semua masalah ada solusinya, dan setiap Solusi akan hadir dengan komunikasi yang baik, kita harus terus berkolaborasi, berkoordinasi bersama, untuk kemajuan, kelancaran program pemasyarakatan di Sulawesi Tengah ini,” tutupnya.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait