Remisi Khusus Waisak, Kanwil Ditjenpas Sulteng Tekankan Pembinaan Inklusif

Jemmy
Remisi Khusus Waisak, Kanwil Ditjenpas Sulteng Tekankan Pembinaan Inklusif. Foto : Istimewa

PALU, iNewsPalu.id — Perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE menjadi momen penting tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi juga bagi sistem pemasyarakatan Indonesia yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Di Sulawesi Tengah, Kanwil Ditjenpas mengusulkan tiga warga binaan untuk mendapatkan Remisi Khusus Waisak, sebuah kebijakan yang mencerminkan wajah pemasyarakatan yang lebih humanis dan inklusif.

Remisi Khusus Hari Raya diberikan sebagai bentuk penghormatan negara terhadap hak-hak narapidana yang taat menjalankan ajaran agamanya dan aktif dalam pembinaan. Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menyebut bahwa ketiga warga binaan yang diusulkan berasal dari Lapas Kolonodale dan Lapas Perempuan Palu, dua lembaga pemasyarakatan yang aktif menggelar kegiatan keagamaan dan pembinaan moral.

“Ini bukan semata-mata pengurangan hukuman, tetapi bentuk penghargaan atas perubahan sikap dan partisipasi mereka dalam program pembinaan,” ujar Bagus. Ia menambahkan bahwa remisi merupakan salah satu indikator keberhasilan sistem pemasyarakatan dalam membina narapidana agar kembali sebagai warga yang berguna.

Meski jumlahnya tidak banyak, tiga usulan remisi ini menandai pentingnya perhatian terhadap kelompok minoritas dalam sistem pemasyarakatan. Dengan syarat yang ketat, mulai dari masa pidana minimal hingga perilaku sehari-hari, pemberian remisi tidak dilakukan sembarangan. Proses verifikasi dilakukan secara digital melalui SDP, memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Pemberian remisi keagamaan seperti ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan pemasyarakatan sebagai wadah pemulihan, bukan sekadar penghukuman. Prinsip inklusivitas yang dijalankan Kanwil Ditjenpas Sulteng menegaskan bahwa semua warga binaan, tanpa memandang agama, berhak atas pembinaan yang adil dan bermartabat.

Di tengah kompleksitas sistem hukum dan pemasyarakatan, langkah ini menjadi pengingat bahwa keadilan sosial harus menyentuh seluruh lapisan, termasuk mereka yang tengah menjalani masa hukuman. Hari Raya Waisak pun menjadi momentum memperkuat nilai-nilai itu di dalam tembok lembaga pemasyarakatan.

Editor : Jemmy Hendrik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network