Salah satu isu yang tengah menjadi perdebatan adalah keberadaan bandara di IMIP yang diduga tidak memiliki otoritas resmi dari negara. Bandara ini dibangun untuk memfasilitasi mobilisasi tenaga kerja asing (TKA) dari China yang bekerja di perusahaan tersebut. Sebelum bandara dibangun, proses mobilisasi para TKA dilakukan melalui rute yang sangat panjang dan mahal.
"Selama saya di sana, mobilisasi dilakukan menggunakan pesawat komersial dari Beijing ke Soetta, terus dari Soetta ke Bandara Halu Oleo Kendari, lalu dilanjutkan jalan darat sampai ke Teluk Kendari. Dari Teluk Kendari berganti menjadi speedboat sampai ke pelabuhan privat. Jadi sangat mahal biayanya," ungkapnya.
Mantan karyawan itu juga menyatakan bahwa jumlah TKA China yang dimobilisasi ke IMIP cukup signifikan, mencapai antara 50 hingga 100 orang setiap harinya. "Sekali perjalanan itu rata-rata antara 50-100 orang, setiap hari, TKA China," tuturnya. Ia menjelaskan bahwa para TKA tersebut bekerja di berbagai lini, mulai dari posisi rendah seperti tukang sapu hingga level pimpinan.
Keberadaan TKA dalam jumlah besar ini tentunya berdampak pada masyarakat lokal dan ekonomi sekitar. Banyak pihak mempertanyakan apakah kehadiran mereka memberikan manfaat bagi penduduk setempat atau justru menimbulkan masalah baru. Isu ini menjadi semakin kompleks dengan adanya kontrol ketat dari MSS yang membuat interaksi antara TKA dan masyarakat lokal menjadi terbatas.
Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat memberikan klarifikasi mengenai status bandara dan keberadaan TKA di IMIP. Apakah bandara tersebut telah memenuhi semua persyaratan hukum yang berlaku? Dan bagaimana dengan peran MSS dalam menjaga keamanan di kawasan industri yang semakin strategis ini?
Pernyataan dari mantan karyawan IMIP membuka tabir mengenai situasi di dalam kawasan industri tersebut. Dengan adanya petugas keamanan yang ketat dan polemik mengenai bandara tanpa otoritas, banyak pertanyaan yang belum terjawab. Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa segala aktivitas di IMIP berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku, demi keamanan dan kesejahteraan bersama.
Dengan demikian, isu ini tidak hanya menjadi perhatian bagi pihak terkait, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui lebih dalam tentang dinamika di PT Indonesia Morowali Industrial Park
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait
