SIGI, iNewsPalu.id – Warga Desa Porelea II, Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa dalam mengantar jenazah Yusak G. Jenazah pria tersebut diangkut sejauh 20 kilometer dengan menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi dengan bambu. Hal ini dilakukan karena jalan menuju desa mereka tidak bisa dilalui kendaraan mobil, mengharuskan masyarakat untuk bergotong royong demi mengantar jenazah kembali ke kampung halaman.
Yusak G. meninggal dunia di Rumah Sakit BK Palu, dan jenazahnya kemudian dibawa ke Desa Porelea II. Sekertaris Desa Porelea II, Ramli Gunawa Laoh, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari budaya yang telah lama dilestarikan oleh warga desa. Meski perjalanan cukup jauh, seluruh masyarakat desa dengan penuh semangat menggotong jenazah untuk memastikan bahwa proses pemakaman berjalan dengan lancar.
“Ini adalah tradisi yang sudah turun-temurun di desa kami. Masyarakat bersatu untuk saling membantu dalam membawa jenazah ke kampung halaman, meskipun jalannya sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama,” jelas Ramli.
Proses pengangkutan jenazah menggunakan motor bambu ini merupakan simbol kekompakan dan kepedulian antar sesama warga. Masyarakat setempat berharap tradisi ini tetap dijaga, meskipun perkembangan zaman terus berjalan.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait