Gubernur Anwar juga memaparkan bagaimana sosok Guru Tua melampaui sekat agama, dengan memberi ruang bagi perbedaan dan merangkul semua demi kemanusiaan. Salah satu contohnya, kata Gubernur, adalah keberanian Guru Tua mengizinkan seorang pendeta Kristen mengajar di madrasahnya.
Dalam sambutannya, Anwar mengumumkan perluasan program *BERANI Cerdas*—yang hingga kini telah menjangkau 23 ribu mahasiswa. Ia juga memastikan penghapusan biaya sekolah di tingkat SMA dan SMK negeri serta bantuan BOS daerah untuk sekolah swasta.
Kesehatan juga menjadi sorotan utama. “Semua warga Sulteng dengan KTP provinsi dijamin BPJS. Bahkan kemo terapi pun ditanggung penuh. Tidak boleh lagi rakyat menderita karena urusan administrasi,” tegasnya.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan doa dan tausiah yang menggugah semangat kolektif. Haul ini, menurut Gubernur, bukan sekadar ritual, melainkan momentum memperkuat visi Sulawesi Tengah sebagai provinsi yang berkarakter, berilmu, dan diberkahi.
“Kalau kita beriman dan bertakwa, Allah pasti turunkan keberkahan. Itulah warisan Guru Tua: cinta kepada umat, ilmu, dan kemajuan bersama,” pungkas Anwar Hafid.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait