SIGI, iNewsPalu.id - Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi memberi apresiasi kepada Sekolah Sukma Bangsa Sigi, atas penerapan pertanian/perkebunan sebagai salah satu muatan lokal yang menjadi fasilitas pendidikan kecakapan hidup dalam salah satu kegiatan workshop di sekolah.
"Kami atas nama Kementerian Pertanian berterima kasih kepada Sekolah Sukma Bangsa Sigi yang mengajarkan bertani sejak dini, membiasakan anak-anak menanam dari kebun sekolah. Itu tidak gampang," kata Yesiah yang lebih akrab di sapa Erick Tamalagi, dalam kunjungannya di Sekolah Sukma Bangsa Sigi.
Menurut Erick Tamalagi, kepastian untuk melihat langsung bagaimana Sekolah Sukma Bangsa Sigi mengajarkan pertanian dan perkebunan pada siswa-siswinya, menjadikan kunjungan ke sekolah tersebut menjadi salah satu agenda yang harus dilakukan.
Bahkan bukan hanya lahan pertanian dan perkebunan siswa yang menarik perhatian secara pribadi dalam kunjungannya tersebut, tetapi keceriaan di wajah anak-anak penyintas gempa 28 September 2018 silam sungguh membuat Erick Tamalagi terharu.
“Saya mendapatkan harapan masa depan saya pak. Saya belajar hidroponik dan berkebun. Orang tua saya memang petani pak, tapi petani coklat dan bersawah. Kami semua senang pak, sungguh senang sekali,” ujar salah satu siswi yang sempat berkomunikasi langsung dengan Erick Tamalagi.
Selain pertanian dan perkebunan, baik melalui lahan terbuka, hidroponik dan rumah kaca, kegiatan workshop lainnya adalah perbengkelan, Kriya Kayu, ICT dan Art Design.
"Khusus untuk pertanian, sekolah ini juga mengajarkan berbagai hal yang menurut saya dari Kementerian Pertanian berterima kasih karena mengajarkan anak-anak untuk akrab dengan dunia pertanian sejak bangku SMP, SMA yang tidak disemua sekolah," tandas Erick Tamalagi.
Bahkan tidak hanya itu, juga terdapat berbagai kegiatan positif lainnya yang dikenalkan dan diajarkan di Sekolah Sukma Bangsa Sigi kepada para pelajar selain kegiatan ekstra kurikuler umumnya seperti olahraga, tari, musik dan jurnalistik.
"Pendidikan vokasi lainnya yang kami berikan adalah membatik, mengenal pekerjaan potong memotong rangka baja ringan. Selain itu setiap pagi siswa dan siswi mendapatkan siraman rohani, yang muslim Tadarusan, yang Nasrani Saat Teduh,” jelas Kepala SMP Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Mudzofir.
Tidak hanya Mudzofir, Kepala SMA Sukma Bangsa Sigi, Ratna Sari Dewi, beserta Direktur Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Nurhayati dan staf pengajar serta staf Yayasan Media Group mendampingi Erick Tamalagi berkeliling sekolah di atas lahan seluas lebih dari empat hektar tersebut.
Untuk diketahui, Sekolah Sukma Bangsa Sigi pada tahun depan akan meluluskan angkatan pertama anak-anak penyintas gempa 2018 silam, sebagai peserta didik pada tahun ajaran 2020-2021, di mana sekolah tersebut dibangun pada tahun 2019 dari donasi masyarakat Indonesia melalui Dompet Kemanusiaan Media Group (DKMG).
Sementara pada minggu pertama November 2023 mendatang, Sekolah Sukma Bangsa Sigi akan kembali menggelar Open House sebagai kegiatan tahunan Sekolah Sukma Bangsa yang kedua.
"Agar apa yang kami lakukan selama tiga tahun bisa juga diketahui masyarakat luas. Kami berharap kegiatan kami nantinya bisa mendapat dukungan dari semua pihak, dan bisa terlaksana dengan baik dan sukses," tutur Muhammad Iqra, Ketua Panitia Open House Sekolah Sukma Bangsa Sigi 2023.
Editor : Jemmy Hendrik
Artikel Terkait